PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kegiatan belajar dan mengajar yang
diciptakan guru akan sangat berpusat pada guru, karena bertindak sebagai sumber
informasi yang akan mentransfer informasi kepada siswa. Siswa hanya pasif menunggu datangnya
informasi. Proses belajar mengajar seperti itu menyebabkan siswa pasif, yang
hanya memiliki pola belajar yang terkenal
dengan DDCH (Datang, Duduk, Catat, Hafal), atau D4 (Datang, Duduk, Dengar, dan Diam).
Pola pembelajaran seperti itu jelas tidak
akan sesuai dengan banyaknya informasidari berbagai sumber yang harusnya
dikuasai siswa. Siswa tidak bisa hanya mengandalkan guru satu-satunya sumber
informasi. Siswa harus belajar mencari dari berbagai sumber informasi yang ada
dan bisa lebih mudah didapatkan, misalnya: koran,buku
pelajaran,internet,majalah, dan sebagainya.
Supaya pembelajaran dapat
mengaktifkan siswa dan efektif untuk mencapai tujuan, maka konsep belajar
pembelajaran yang dipahami guru harus diubah. Depdiknas (2003:7-8) menyatakan
bahwa guru perlu melakukan pembalikan makna dan hakikat belajar. Pandangan dan
paradigma yang baru, belajar diartikan sebagai proses membangun makna/pemahaman
terhadap informasi atau pengalaman. Akibat logis dari pengertian belajar itu,
maka mengajar adalah kegiatan partisipasi guru dalam membangun pemahaman
siswa(Depdiknas,2003:8).
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimanakah
cara yang efektik dalam menarik perhatian siswa?
2.
Apa
yang dimaksud dengan pembelajaran?
3.
Apa
itu PAIKEM?
C.
Manfaat
1.
Makalah
ini dibuat dengan maksud dapat dijadikan sebagai acuan atau pedoman sebagai
seorang calon pengajar.
2.
Dengan
membaca dan memahami isi dari makalah ini, pembaca akan memperoleh pengayaan akan informasi tentang pendidikan pada
umumnya.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Hakikat
Strategi Pembelajaran
Istilah strategi perdekatan maknanya
dengan kata-kata: Pendekatan, metode, teknik, taktik, cara, dan siasat. Istilah
ini mengisyaratkan pada berbagai upaya dalam melaksanakan sesuatu.
Iskandarwassid dan Sunendar (2008:3) menyatakan bahwa secara umum pengertian
strategi adalah suatu garis-garis haluanbertindak dalam usaha mencapai sasaran
yang telah ditentukan.
Pengajaran adalah proses, cara, dan
perbuatan mengajar. Mengajar adalah kegiatan-kegiatan membuat siswa belajar.
Belajar adalah proses membangun makna atau pemahaman terhadap informasi dan
pengalaman (Depdiknas, 2003:8). Dengan demikian, pengajaran adalah proses,
cara, dan perbuatan yang digunakan guru dalam berpartisipasi membangun
pemahaman siswa dari berbagai sumber informasi.
Ada empat strategi dasar dalam
pembelajaran menurut
Zaini dan Bahridalam Iskandarwasid dan sunendar (2008:8),
yaitu:
a)
Mengidentifikasi apa yang diharapkan
b)
Memilih sistem pendekatan
c)
Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan
teknik pembelajaran
d)
Menetapkan norma-norma dan batas minimal
keberhasilan.
Berdasarkan
pendapat ini, maka strategi pengajaran bias dikatakan meliputi
kegiatan-kegiatan menetapkan pendekatan, metode, teknik, dan standar
keberhasilan. Istilah pendekatan, metode, dan teknik sering digunakan secara
bertumpang tindih atau campur adukbaik dalam pengertiannya maupun dalam
pemakaiannya. Kaitan antara ketiga istilah itu dapat dipaparkan sebagai
berikut:
1)
Iskandarwasid dan Sunendar (2008:40) mnyatakan
bahwa pendekatan merupakan sikap atau pandangan tentang sesuatuyang biasanya
berupa asumsi atau seperangkat asumsi yang saling berkaitan.
2)
Metode merupakan penjabaran dari pendekatan yang
dianut.
3)
Teknik adalah cara yang khas yuang operasional,
yang digunakan untuk mencapai tujuan, berdasar pada proses sistematis yang
terdapat dalam metode.
2.
PAIKEM
A.
Hakikat
PAIKEM
Istilah
PAIKEM lahir pertama kali dengan nama PAKEM yaitu singkatan dari Pembelajaran Aktif,
Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. PAKEM lahir dari Indonesia, bersamaan dengan
pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kegatan-kegiatan PLPG
(Pendidikan dan Latihan Profesi Guru) sebagai salah satu rangkaian kegiatan
sertifikasi guru melengkapi istilah PAKEM. Didalam konteks pembelajaran di
masyarakat juga muncul istilah lain yang memiliki makna yang sejenis yaitu ASIK
singkatan dari Aktif, Senang, Inovatif, dan Kreatif.
Depdiknas
(2006) menyatakan bahwa PAKEM adalah proses pembelajaran yang irancang agar
mengaktifkan anak, mengembangkan kreativitas sehingga efektif namun tetap
menyenangkan. Pembelajaran dilakukan dengan mengembangkan kreativitas secara
optimal potensi-potensi yang dimiliki siswa.
PAIKEM
merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan
Menyenangkan. Istilah ini jika ditafsirkan dari makna kata-katanya daapat
dipaparkan sebagai berikut:
1. Pembelajaran
Pembelajaran: proses,
cara, dan perbuatan menjadikan seseorang belajar (Alwi, 2002:17). Adapun
belajar adalah proses membangun makna atau pemahaman terhadap informasi dan
pengalaman. Prosees ini bisa dilakukan sendirioleh siswa atau bersama dengan
orang lain. Di dalam proses ini guru berpartisipasi sebagai fasilitator, yaitu
orang yang mempermudah siswa belajar.
2. Pembelajaran Aktif
Pembelajaran Aktif adalah
suatu pembelajaran yang selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berperan aktif, bekerja, melaksanakan pekerjaan, dan tidak diam saja.
Suparlan, Budimansyah,
dan Meirawan (2009:70) menyatakan bahwayang dimaksudkan aktif adalah didalam
proses belajar mengajar, guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa
sehingga peserta didik aktif mengajukan pertanyaan, mengemukakan gagasan, dn
mencari data dan informasi yang mereka perlukan untuk memecahkan masalah.
Pembelajaran yang tidak mampu mengaktifkan siswa berarti pembelajaran itu
bertentangan dengan hakikat belajar yang sesungguhnya.
3. Inovatif
Pembelajaran yang inovatif
diwarnai oleh adanya aktivitas, sumber belajar, suasana belajar, media belajar
dan sebagainya yang selalu memperkenalkan, memanfaatkan, dan menemukan hal-hal
baru.
4. Kreatif
Kreatif artinya memiliki
daya cipta (memiliki kemampuan untuk menciptakan), bersifat mengandung daya
cipta (Alwi, 2002:599). Suparlan, Budimansyah, dan Meirawan (2009:70)
menyatakan kreatif dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang
beragam sehingga memenuhi berbagai tingkaty kemampuan siswa.
5. Efektif
Efektif: ada efeknya
(akibatnya, pengaruhnya, kesannya); mujarab, manjur, dapat membawa hasil,
berhasil guna (Alwi, 2002:285). Pembelajaran yang efektif artinya pembelajaran
yang mampu mencapai kompetensi dasar secara optimal dengan proses yang mudah.
6. Menyenangkan
Menyenangkan artinya
menjadikan senang, membuat bersuka hati, membangkitkan rasa senang hati,
memuaskan, merasa senang, menyukai (Alwi, 2002:1032). Pembelajaran yang menyenangkan
berarti pembelajaran yangdiciptakan
dalam suasana yang nyaman, meriah, gembira, riang, yang membuat siswa betah
belajar, tidak tertekan, tidak menakutkan, dan tidak terpaksa.
B.
Alasan
Penerapan PAIKEM
Dalam UURI no.20 tahun
2003 tentang system pendidikan nasional dinyatakan bahwa pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajarqan agar peserta didik secara vaktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan Negara. Undang-undang tersebut menggariskan bahwa
pembelajaran itu harus dilaksanakan dengan member kesempatan peserta didik
untuk aktif dalam mengenbangkan potensinya.
Pembelajaran dilakukan
untuk memahami dan menguasai apa yang dipelajari. Confusius (dalam Silberman,
2001:1) mengatakan:
a)
Apa yang saya dengar, saya lupa,
b)
Apa yang saya lihat, saya ingat, dan
c)
Apa yang saya lakukan, saya faham.
Mel
Silberman (2001:1-2) memodifikasi pendapat Confusius tersebut dengan mengatakan
sebagai berikut:
a)
Apa yang saya dengar, saya lupa,
b)
Apa yang saya dengar dan lihat, saya ingat
sedikit,
c)
Apa yang saya dengar, lihat, dan tanyakan atau
diskusikan dengan beberapa teman, saya mulai faham,
d)
Apa yang saya dengar, lihat, diskusikan, dan
lakukan, saya memperoleh pengetahuan dan keterampilan, dan
e)
Apa yang saya ajarkan pada orang lain saya
kuasai.
Penggunaan metode ceramah tidak efektif, karena metode ini hanya member
kesempatan sswa mendengarkan. Padahal Confusious dan Mel Silberman di atas
telah menyatakan “Apa yang saya dengar, saya lupa”. Pendapat ini selaras dengan
kenyataan bahwa terdapat perbedaan kecepatan tingkat berbicara dengan kecepatan
kemampuan siswa mendengarkan.
Silberman (2001:2) menyatakan kebanyakan guru berbicara kurang lebih
100-200 kata permenit, sementara siswa yang betul-betul konsentrasi barangkali
dapat mendengarkan antara 50-100 kata. Jika dihubungkan dengan tingkat
konsentrasi, Polio (Silberman, 2001:2) menemukan bahwa siswa dalqam ruang
kuliah tidak memperhatikan kurang lebih 40% dari waktu yang tersedia. Perhatian
siswa mencapai 70% pada 10 menit pertama, dan hanya bertahan 20% ketika 10
menit terakhir.
C.
Karakteristik
PAIKEM
Suparlan, Budimansyah, dan Meirwan (2009:73) menyatakan bahwa secara
fisikal, ada beberapa ciri menonjol yang tampak dalam proses pembelajaran
dengan menggunakan PAIKEM yang dipaparkan sebagai berikut:
a)
Adanya sumber belajar yang beraneka ragam dan
tidak lagi mengandalkan buku sebagai satu-satunya sumber belajar.
b)
Sumber belajar yang beraneka ragam tersebut
kemudian didesain dengan skenario pembelajaran dengan berbagai kegiatan.
c)
Hasil kegiatan belajar mengajar kemudian dipajang
di tembok kelas, papan tulis, bahkan di tali di sana-sini.
d)
Kegiatan belajar mengajar bervariasi secara
aktif, dengan kegiatan individual, berpasangan, dan berkelompok untuk
mengerjakan tugas yang telah disepakati.
e)
Siswa secara individual maupun kelompok
mengembangkan semaksimal mungkin kreativitasnya.
f)
Dalam melaksanakan kegiatan yang beraneka ragam,
siswa tampak antusiasme dan rasa senang.
g)
Pada akhir pembelajaran, semua siswa melakukan
refleksi, yakni menyampaikan kesan dan harapan terhadap pembelajaran yang baru
saja diikuti.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Strategi
Pengajaran Bahasa Indonesia memberikan beberapa cara untuk menjadikan proses
blajar mengajar lebih mudah dipahami dan dapat berguna bagi siswa yang
mendapatkan pengajaran tersebut. Dalam strategi ini juga seorang guru bisa
lebih profesional dalam mengajar dengan adanya petunjuk-petunjuk atau
ketentuan-ketentuan yang ditawarkan dalam strategi ini.
B.
Saran
Dengan dibuatnya
makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca, dan kita juga dapat
mengetahui cara dan berbagai strategi dalam suatu kegiatan pembelajaran dan
pengajaran Bahasa Indonesia yang bias diterapkan didalam proses belajar
mengajar pada saat yang akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar