Sabtu, 29 September 2012

Hakikat Strategi Pembelajaran dan PAIKEM


PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
               Kegiatan belajar dan mengajar yang diciptakan guru akan sangat berpusat pada guru, karena bertindak sebagai sumber informasi yang akan mentransfer informasi kepada siswa.  Siswa hanya pasif menunggu datangnya informasi. Proses belajar mengajar seperti itu menyebabkan siswa pasif, yang hanya memiliki pola belajar yang terkenal dengan DDCH (Datang, Duduk, Catat, Hafal), atau D4 (Datang, Duduk, Dengar, dan Diam).
               Pola pembelajaran seperti itu jelas tidak akan sesuai dengan banyaknya informasidari berbagai sumber yang harusnya dikuasai siswa. Siswa tidak bisa hanya mengandalkan guru satu-satunya sumber informasi. Siswa harus belajar mencari dari berbagai sumber informasi yang ada dan bisa lebih mudah didapatkan, misalnya: koran,buku pelajaran,internet,majalah, dan sebagainya.
               Supaya pembelajaran dapat mengaktifkan siswa dan efektif untuk mencapai tujuan, maka konsep belajar pembelajaran yang dipahami guru harus diubah. Depdiknas (2003:7-8) menyatakan bahwa guru perlu melakukan pembalikan makna dan hakikat belajar. Pandangan dan paradigma yang baru, belajar diartikan sebagai proses membangun makna/pemahaman terhadap informasi atau pengalaman. Akibat logis dari pengertian belajar itu, maka mengajar adalah kegiatan partisipasi guru dalam membangun pemahaman siswa(Depdiknas,2003:8).

 
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah cara yang efektik dalam menarik perhatian siswa?
2.      Apa yang dimaksud dengan pembelajaran?
3.      Apa itu  PAIKEM?

C.    Manfaat
1.      Makalah ini dibuat dengan maksud dapat dijadikan sebagai acuan atau pedoman sebagai seorang calon pengajar.
2.      Dengan membaca dan memahami isi dari makalah ini, pembaca akan memperoleh pengayaan akan informasi tentang pendidikan pada umumnya.


BAB II
PEMBAHASAN
1.      Hakikat Strategi Pembelajaran
            Istilah strategi perdekatan maknanya dengan kata-kata: Pendekatan, metode, teknik, taktik, cara, dan siasat. Istilah ini mengisyaratkan pada berbagai upaya dalam melaksanakan sesuatu. Iskandarwassid dan Sunendar (2008:3) menyatakan bahwa secara umum pengertian strategi adalah suatu garis-garis haluanbertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.
            Pengajaran adalah proses, cara, dan perbuatan mengajar. Mengajar adalah kegiatan-kegiatan membuat siswa belajar. Belajar adalah proses membangun makna atau pemahaman terhadap informasi dan pengalaman (Depdiknas, 2003:8). Dengan demikian, pengajaran adalah proses, cara, dan perbuatan yang digunakan guru dalam berpartisipasi membangun pemahaman siswa dari berbagai sumber informasi.
            Ada empat strategi dasar dalam pembelajaran menurut
Zaini dan Bahridalam Iskandarwasid dan sunendar (2008:8), yaitu:
a)      Mengidentifikasi apa yang diharapkan
b)      Memilih sistem pendekatan
c)      Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik pembelajaran
d)     Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan.
Berdasarkan pendapat ini, maka strategi pengajaran bias dikatakan meliputi kegiatan-kegiatan menetapkan pendekatan, metode, teknik, dan standar keberhasilan. Istilah pendekatan, metode, dan teknik sering digunakan secara bertumpang tindih atau campur adukbaik dalam pengertiannya maupun dalam pemakaiannya. Kaitan antara ketiga istilah itu dapat dipaparkan sebagai berikut:
1)      Iskandarwasid dan Sunendar (2008:40) mnyatakan bahwa pendekatan merupakan sikap atau pandangan tentang sesuatuyang biasanya berupa asumsi atau seperangkat asumsi yang saling berkaitan.
2)      Metode merupakan penjabaran dari pendekatan yang dianut.
3)      Teknik adalah cara yang khas yuang operasional, yang digunakan untuk mencapai tujuan, berdasar pada proses sistematis yang terdapat dalam metode.

2.      PAIKEM

A.    Hakikat PAIKEM
            Istilah PAIKEM lahir pertama kali dengan nama PAKEM yaitu singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. PAKEM lahir dari Indonesia, bersamaan dengan pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kegatan-kegiatan PLPG (Pendidikan dan Latihan Profesi Guru) sebagai salah satu rangkaian kegiatan sertifikasi guru melengkapi istilah PAKEM. Didalam konteks pembelajaran di masyarakat juga muncul istilah lain yang memiliki makna yang sejenis yaitu ASIK singkatan dari Aktif, Senang, Inovatif, dan Kreatif.
            Depdiknas (2006) menyatakan bahwa PAKEM adalah proses pembelajaran yang irancang agar mengaktifkan anak, mengembangkan kreativitas sehingga efektif namun tetap menyenangkan. Pembelajaran dilakukan dengan mengembangkan kreativitas secara optimal potensi-potensi yang dimiliki siswa.
            PAIKEM merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Istilah ini jika ditafsirkan dari makna kata-katanya daapat dipaparkan sebagai berikut:

1.      Pembelajaran
Pembelajaran: proses, cara, dan perbuatan menjadikan seseorang belajar (Alwi, 2002:17). Adapun belajar adalah proses membangun makna atau pemahaman terhadap informasi dan pengalaman. Prosees ini bisa dilakukan sendirioleh siswa atau bersama dengan orang lain. Di dalam proses ini guru berpartisipasi sebagai fasilitator, yaitu orang yang mempermudah siswa belajar.
2.      Pembelajaran Aktif
Pembelajaran Aktif adalah suatu pembelajaran yang selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif, bekerja, melaksanakan pekerjaan, dan tidak diam saja.
Suparlan, Budimansyah, dan Meirawan (2009:70) menyatakan bahwayang dimaksudkan aktif adalah didalam proses belajar mengajar, guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga peserta didik aktif mengajukan pertanyaan, mengemukakan gagasan, dn mencari data dan informasi yang mereka perlukan untuk memecahkan masalah. Pembelajaran yang tidak mampu mengaktifkan siswa berarti pembelajaran itu bertentangan dengan hakikat belajar yang sesungguhnya.

3.      Inovatif
Pembelajaran yang inovatif diwarnai oleh adanya aktivitas, sumber belajar, suasana belajar, media belajar dan sebagainya yang selalu memperkenalkan, memanfaatkan, dan menemukan hal-hal baru.

4.      Kreatif
Kreatif artinya memiliki daya cipta (memiliki kemampuan untuk menciptakan), bersifat mengandung daya cipta (Alwi, 2002:599). Suparlan, Budimansyah, dan Meirawan (2009:70) menyatakan kreatif dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkaty kemampuan siswa.

5.      Efektif
Efektif: ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya); mujarab, manjur, dapat membawa hasil, berhasil guna (Alwi, 2002:285). Pembelajaran yang efektif artinya pembelajaran yang mampu mencapai kompetensi dasar secara optimal dengan proses yang mudah.


6.      Menyenangkan
Menyenangkan artinya menjadikan senang, membuat bersuka hati, membangkitkan rasa senang hati, memuaskan, merasa senang, menyukai (Alwi, 2002:1032). Pembelajaran yang menyenangkan berarti pembelajaran yangdiciptakan dalam suasana yang nyaman, meriah, gembira, riang, yang membuat siswa betah belajar, tidak tertekan, tidak menakutkan, dan tidak terpaksa.

B.     Alasan Penerapan PAIKEM
Dalam UURI no.20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional dinyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajarqan agar peserta didik secara vaktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Undang-undang tersebut menggariskan bahwa pembelajaran itu harus dilaksanakan dengan member kesempatan peserta didik untuk aktif dalam mengenbangkan potensinya.
Pembelajaran dilakukan untuk memahami dan menguasai apa yang dipelajari. Confusius (dalam Silberman, 2001:1) mengatakan:
a)      Apa yang saya dengar, saya lupa,
b)      Apa yang saya lihat, saya ingat, dan
c)      Apa yang saya lakukan, saya faham.
Mel Silberman (2001:1-2) memodifikasi pendapat Confusius tersebut dengan mengatakan sebagai berikut:
a)    Apa yang saya dengar, saya lupa,
b)   Apa yang saya dengar dan lihat, saya ingat sedikit,
c)    Apa yang saya dengar, lihat, dan tanyakan atau diskusikan dengan beberapa teman, saya mulai faham,
d)   Apa yang saya dengar, lihat, diskusikan, dan lakukan, saya memperoleh pengetahuan dan keterampilan, dan
e)    Apa yang saya ajarkan pada orang lain saya kuasai.
Penggunaan metode ceramah tidak efektif, karena metode ini hanya member kesempatan sswa mendengarkan. Padahal Confusious dan Mel Silberman di atas telah menyatakan “Apa yang saya dengar, saya lupa”. Pendapat ini selaras dengan kenyataan bahwa terdapat perbedaan kecepatan tingkat berbicara dengan kecepatan kemampuan siswa mendengarkan.
Silberman (2001:2) menyatakan kebanyakan guru berbicara kurang lebih 100-200 kata permenit, sementara siswa yang betul-betul konsentrasi barangkali dapat mendengarkan antara 50-100 kata. Jika dihubungkan dengan tingkat konsentrasi, Polio (Silberman, 2001:2) menemukan bahwa siswa dalqam ruang kuliah tidak memperhatikan kurang lebih 40% dari waktu yang tersedia. Perhatian siswa mencapai 70% pada 10 menit pertama, dan hanya bertahan 20% ketika 10 menit terakhir.
C.    Karakteristik PAIKEM
Suparlan, Budimansyah, dan Meirwan (2009:73) menyatakan bahwa secara fisikal, ada beberapa ciri menonjol yang tampak dalam proses pembelajaran dengan menggunakan PAIKEM yang dipaparkan sebagai berikut:
a)      Adanya sumber belajar yang beraneka ragam dan tidak lagi mengandalkan buku sebagai satu-satunya sumber belajar.
b)      Sumber belajar yang beraneka ragam tersebut kemudian didesain dengan skenario pembelajaran dengan berbagai kegiatan.
c)      Hasil kegiatan belajar mengajar kemudian dipajang di tembok kelas, papan tulis, bahkan di tali di sana-sini.
d)     Kegiatan belajar mengajar bervariasi secara aktif, dengan kegiatan individual, berpasangan, dan berkelompok untuk mengerjakan tugas yang telah disepakati.
e)      Siswa secara individual maupun kelompok mengembangkan semaksimal mungkin kreativitasnya.
f)       Dalam melaksanakan kegiatan yang beraneka ragam, siswa tampak antusiasme dan rasa senang.
g)      Pada akhir pembelajaran, semua siswa melakukan refleksi, yakni menyampaikan kesan dan harapan terhadap pembelajaran yang baru saja diikuti.
  

BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
Strategi Pengajaran Bahasa Indonesia memberikan beberapa cara untuk menjadikan proses blajar mengajar lebih mudah dipahami dan dapat berguna bagi siswa yang mendapatkan pengajaran tersebut. Dalam strategi ini juga seorang guru bisa lebih profesional dalam mengajar dengan adanya petunjuk-petunjuk atau ketentuan-ketentuan yang ditawarkan dalam strategi ini.
B.     Saran
Dengan dibuatnya makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca, dan kita juga dapat mengetahui cara dan berbagai strategi dalam suatu kegiatan pembelajaran dan pengajaran Bahasa Indonesia yang bias diterapkan didalam proses belajar mengajar pada saat yang akan datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar