Rabu, 17 Juli 2013

MANFAAT E-COMMERCE DALAM MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP DALAM MASYARAKAT


Candra Wibawa 1 (18102517) – Rudinal M 2 (18102XXX)
Sholihun 3 (18102555) - Zulpiandi 4(18102XXX)
Tino 5 (18102XXX) – Zainal 6 (18102414)
Arif Rahman Hakim 7 (18102XXX)

1         Pendahuluan

Peranan internet dalam bidang telekomunikasi meningkat dengan sangat pesat seiring berkembangnya teknologi. Dengan kemudahan dan kecepatan yang diperoleh melalui penggunaan internet, dimana komunikasi dapat dilakukan dimanasaja yang memiliki jaringan internet dan dapat dilakukan dalam waktu 24 jam , semakin banyak individu dan perusahaan yang menggunakan internet untuk mencapai tujuan mereka.  Berdasarkan penelitian ICT Watch tahun 2011 ada 38 juta pengguna Internet, 25 juta Facebooker, 4,6 juta tweeps, 180 juta pengguna ponsel di Indonesia. Meningkatnya pemakaian internet semakin mempermudah aliran informasi dan menyebabkan munculnya banyak pesaing baru dalam usaha bisnis sehingga persaingan yang ada menjadi semakin ketat. Agar dapat bertahan dalam persaingan, banyak perusahaan mulai memanfaatkan internet untuk mendukung proses bisnis mereka websait menjadi pilihan karena dapat mempromosikan produk yang dapat diakses oleh masyarakat dunia yang terkoneksi dengan internet, dengan demikian pemilihan website e-commerce sangat cocok untuk meningkatkan omset perusahaan untuk dapat berkembang dengan baik. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan dikaji tentang motif serta manfaat yang dirasakan oleh perusahaan yang telah menerapkan penggunaan ecommerce dalam kepentingan bisnis. Melalui penelitian ini diharapkan dapat diperoleh gambaran yang jelas tentang motif perusahaan dalam menggunakan e-commerce. Temuan ini sangat penting terutama dalam upaya memberikan informasi yang lebih jelas tentang dasar pertimbangan dalam menggunakan e-commerce dan memanfaatkannya sebagai sarana keunggulan bersaing. Dalam penelitian ini menggunakan beberapa perusahaan sebagai obyek penelitian, yang merupakan perusahaan yang sudah menggunakan layanan e-commerce yang targetnya langsung kepada konsumen dimana perusahaan yang peneliti teliti tersebar di kota kota besar di Indonesia. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah Motif – motif apa sajakah yang mendorong perusahaan menggunakan e-commerce dalam kepentingan bisnis dan Manfaat – manfaat apa sajakah yang telah diperoleh jika perusahaan telah menerapkan e-commerce dalam kepentingan bisnis.


Adapun beberapa permasalahan yang muncul dalam aktivitas e-commerce di indonesia, antara lain: (1) Infrastruktur Telekomunikasi di Indonesia masih terbatas dan harganya masih relatif lebih mahal (2) Pengiriman barang masih ditakutkan hilang di jalan. Masih banyak “tikus” (3) Ketepatan waktu dalam pengiriman barang dikarenakan Jangkauan daerah pengiriman barang (4) Kultur dan Kepercayaan Orang Indonesia belum (tidak?) terbiasa berbelanja dengan menggunakan catalog masih harus secara fisik melihat / memegang barang yang dijual (5) Kepercayaan antara penjual & pembeli masih tipis dan kepercayaan kepada pembayaran elektronik masih kurang dikarenakan penggunaan kartu kredit masih terhambat. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan dikaji tentang motif serta  manfaat  yang  dirasakan  oleh  perusahaan  yang  telah  menerapkan  penggunaan  e-commerce  dalam  kepentingan  bisnis. Melalui  penelitian  ini  diharapkan  dapat  diperoleh gambaran  yang  jelas  tentang  motif  perusahaan  dalam  menggunakan  e-commerce. Temuan ini sangat penting terutama dalam upaya memberikan informasi yang lebih jelas tentang  dasar  pertimbangan  dalam  menggunakan  e-commerce  dan  memanfaatkannya sebagai sarana keunggulan bersaing. Sejalan  dengan  cepatnya  perkembangan  bidang  teknologi,  perusahaan-perusahaan makin  dipacu  untuk  menggunakan  teknologi  yang  maju  sebagai  senjata  untuk  tetap survive dan memenangkan persaingan yang kian hari terasa ketat dan keras. Akhir-akhir ini  penggunaan  internet  yang  menjurus  kepada  cyberspace  kelihatannya  akan mendominasi seluruh kegiatan di atas permukaan bumi di masa kini dan masa datang dan secara umum  akan berubah menjadi  alat untuk  persaingan  antara perusahaan  yang  satu dengan  yang  lainnya.  Ini  pun  akan  membawa  dampak  yang  sangat  besar  bagi  setiap perusahaan. Dampak pada aspek persaingan adalah terbentuknya  tingkat kompetisi yang semakin  tajam. Globalisasi  ekonomi  juga membuat  perubahan menjadi  konstan,  pesat, radikal,  serentak,  dan  pervasif.  Sehingga  perusahaan  harus memiliki  kemampuan  yang cepat  untuk  beradaptasi  terhadap  perubahan  yang  terjadi  sehingga  perusahaan  akan mampu bersaing dengan para kompetitornya.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan objek penelitian penjual online di jejaring sosial seperti facebook, twitter dan penjual yang menggunakan website serta blog. Objek penjual di cari dari yang sudah lama memulai usaha dan memiliki banyak pelanggan serta penjual yang baru mulai dan merintis usahanya serta baru sedikit pelanggannya. Penelitian metode deskriptif kuantitatif dilakukan dengan cara sebagai berikut : (1) melakukan pengamatan perilaku penjual maupun pembeli online. (2) Mengenali karakteristik penjual dengan melakukan pengamatan secara langsung maupun lewat kuesioner dan wawancara. (3) Menganalisa pembeli online alasannya melakukan transaksi online, masukan serta evaluasi terhadap transaksi online. Batasan penelitian adalah hanya membahas mengenai strategi bisnis penjual memasarkan produk secara online dan mengetahui perilaku pembeli online.
Motif serta manfaat e-commerce dalam meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan serta meningkatkan daya saing perusahaan dalam hal ini menjadi sudut pandang dari penulis yang dijadikan sebagai obyek dalam penelitian ini. Melihat kenyataan tersebut, maka penerapan teknologi e-commerce merupakan salah satu factor yang penting untuk menunjang keberhasilan suatu produk dari sebuah perusahaan. Untuk mempercepat dan meningkatkan penjualan cepat maka dengan melihat perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat tersebut kita dapat memanfaatkan suatu layanan secara on-line yang berupa e-commerce. Maka tujuan dan manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Melakukan analisis terhadap strategi bisnis penjualan online sehingga nantinya dapat dijadikan sebagai acuan bagi orang yang ingin melakukan penjualan online saat ingin melakukan investasi. (2) Mengevaluasi beberapa teknik strategi bisnis para penjual online. (3) Mengevaluasi karakteristik pembeli online.

2         Analisa dan Hasil

1. Electronic Commerce (E-Commerce)
Electronic Commerce (e-commerce) merupakan konsep baru yang bias digambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa pada World Wide Web Internet (Shim, Quershi, Siegel, Siegel, 2000 dalam buku M. Suyanto, 11, 2003) atau proses jual beli atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan informasi termasuk internet (Turban, Lee, King, Chung, 2000 dalam buku M. Suyanto,11,2003).
2. Tinjauan ringkas hasil penelitian sebelumnya
a.  Model Bisnis Internet berbasis E-Commerce (sebuah anatomi)
Penelitian ini dilakukan oleh B Mahadevan di India pada tahun 2000, penelitian ini dilakukan karena peneliti merasa bahwa semakin banyak orang yang menggunakan internet sebagai mediapenghubung antara bisnis dengan konsumen (Bisnis to Customer). walaupun begitu definisi dan kerangka yang tepat untuk model bisnis berbasis internet belum ada. Peneliti menemukan 3 (tiga) kerangka dimensi untuk mendefinisikan model bisnis dan mengaplikasikan ke dalam struktur pasar. Selain itu peneliti berhasil mengidentifikasi faktor yang pasti dapat menggiring organisasi ke dalam model bisnis pilihan mereka.
b. Persepsi penggunaan aplikasi internet untuk pemasaran produk usaha kecil menengah
Penelitian ini dilakukan oleh Agustine Eva M.S pada tahun 2007, penelitian ini memaparkan hasil studi empiris terhadap 30 UKM yang ada di wilayah kabupaten Semarang mengenai tanggapan mereka dalam hal pemanfaatan aplikasi internet untuk memasarkan produk yang dihasilkan UKM tersebut. Penelitian ini menggunakan variabel penelitian proses adopsi aplikasi internet untuk pemasaran produk (E-Commerce), persepsi terhadap manfaat dan kendalanya. Metode penelitian menggunakan teknik purposive sampling, dan metode pengumpulan data dengan menyebarkan kuesioner dan in-depth interview, metode analisis data deskriptif. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa penerapan E-Commerce untuk pengembangan pemasaran produk UKM di kabupaten Semarang cukup berpeluang. Artinya E-Commerce bias digunakan sebagai media untuk menyebarluaskan produk UKM beserta seluruh atributnya, sehingga bisa menjangkau pasar lebih luas, sedangkan untuk transaksi masih dilakukan secara fisik dalam arti perlu ada pertemuan antara konsumen dan produsen UKM maupun distributornya.
c.  E-Commerce Pendukung Pemasaran Perusahaan
Penelitian ini dilakukan oleh Rahmat Hidayat pada tahun 2009, penelitian ini bertujuan untuk mengenalkanmediaE-Commercekepada perusahaan dalam memasarkan produk-produknya baik berupa barang atau jasa, Penelitian ini menggunakan metode pendekatan teoritis dengan mengumpulkan data dari buku-buku yang berhubungan dengan pemasaran, E-Commerce dan manajemen perusahaan. hasil penelitiannya adalah memaparkan keuntungan dari E-Commerce bagi konsumen dan keterbatasan teknis dari E-Commerce bagi konsumen.
3. Pembahasan
a. Gambaran Umum Responden penelitian
    Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Safitri Juanita dari hasil penyebaran kuesioner, observasi, dan wawancara yang dilakukan lewat internet dari tanggal 27 Mei 2011 sampai dengan 25 Juli 2011. Penelitian ini menggunakan 2(dua) narasumber yang berbeda, yang pertama adalah pembeli atau konsumen yang melakukan transaksi, yang kedua adalah penjual atau pedagang yang berjualan secara digital atau online.

b. Karakteristik Responden
1) Usia Responden
    Pada Tabel 1 dapat dilihat frekuensi sampel berdasarkan usia responden, sampel untuk responden sebagai konsumen penjualan online adalah 60 responden, dan untuk responden sebagai pemilik usaha online adalah 6 responden.
TABEL 1 DISTRIBUSI FREKUENSI BERDASARKAN USIA RESPONDEN
Usia
Frekuensi
Konsumen
Pemilik Usaha
15-20 Tahun
5
0
21-30 Tahun
39
3
31-40 Tahun
16
3
Total
60
6
2) Jenis Kelamin Responden
Pada Tabel 2 dapat dilihat frekuensi sampel berdasarkan jenis kelamin responden.
TABEL 2 DISTRIBUSI FREKUENSI BERDASARKAN JENIS
KELAMIN RESPONDEN
Jenis Kelamin
Frekuensi
Konsumen
Pemilik Usaha
Laki-laki
26
1
Perempuan
34
5
Total
60
6
3) Pekerjaan
   Pada Tabel 3 dapat dilihat frekuensi sampel berdasarkan pekerjaan responden.
TABEL 3 DISTRIBUSI FREKUENSI BERDASARKAN
PEKERJAAN RESPONDEN
Pekerjaan
Frekuensi
Konsumen
Pemilik Usaha
Ibu Rumah Tangga
4
2
Karyawan Swasta
46
1
PNS
4
1
Wiraswasta
6
2
Total
60
6
c. Hasil Kuesioner Responden (Konsumen dan Pemilik Usaha Online)
1) Tempat Responden melakukan transaksi
Pada Tabel 4 terdapat lokasi yang sering dikunjungi oleh responden (konsumen) saat melakukan transaksi online, dan lokasi yang biasa digunakan oleh para pemilik usaha online untuk berjualan (responden bisa memilih lebih dari satu tempat)


TABEL 4 DISTRIBUSI FREKUENSI BERDASARKAN
TEMPAT RESPONDEN TRANSAKSI ONLINE

Lokasi penjualan Online
Frekuensi
Konsumen
Pemilik Usaha
Facebook
18
3
Twitter
0
0
Blog
7
4
Website
32
5
Forum (kaskus,dll)
14
2
Total
71
14
2) Jumlah transaksi online
    Jumlah transaksi online yang dilakukan Konsumen dan batas maksimal anggaran belanja saat transaksi online diuraikan pada Tabel 5, dari 56 responden hanya 48 responden yang pernah melakukan transaksi online.
TABEL 5 DISTRIBUSI FREKUENSI BERDASARKAN
JUMLAH TRANSAKSI ONLINE YANG DILAKUKAN DAN BATAS MAKSIMAL
ANGGARAN BELANJA SAAT TRANSAKSI ONLINE OLEH RESPONDEN
Jml Transaksi Online
Frekuensi
Jml Pengeluaran
Frekuensi
1-5 kali
33
<500 ribu
24
6-10 kali
12
500 – 1 juta
3
11-12 kali
0
1 – 2 juta
7
>15 kali
3
2 – 5 juat
6


>5 juta
1
Total Rasponden
48
Total Responden
41

3) Pengalaman responden saat mengalami penipuan.
   Berdasarkan data pada Tabel 6 terdapat 52 konsumen dan 0 pemilik usaha online yang pernah mengalami penipuan saat bertransaksi online. Namun berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 13 orang reponden (konsumen) yang pernah mengalami penipuan, 5 responden menyatakan akan tetap melakukan transaksi online kembali dapat dilihat pada Tabel 7.
TABEL 6 DISTRIBUSI FREKUENSI BERDASARKAN PENGALAMAN
RESPONDEN TERHADAP PENIPUAN SAAT BERTRANSAKSI ONLINE
Pengalaman tertipu
Frekuensi
Konsumen
Pemilik Usaha
Pernah tertipu
52
0
Tidak pernah tertipu
4
6
Total
56
6

TABEL 7 DISTRIBUSI FREKUENSI BERDASARKAN APAKAH KONSUMEN TETAP AKAN MELAKUKAN TRANSAKSI ONLINE SETELAH PENIPUAN
Tempat transaksi Online
Frekuensi
Alasan tetap melakukaan  transaksi Online
Frekuensi
Tetap transaksi online
5
Lebih nyaman
5
Tidak melakukan transaksi
8
Lebih cepat, efisien, dan efektif
8


Alasan lain
1
Total
13
Total
14
4) Transaksi yang disukai oleh konsumen
    Transaksi yang disukai oleh konsumen adalah tradisional dan alasannya dapat di lihat di Tabel 8.
TABEL 8 DISTRIBUSI FREKUENSI BERDASARKAN TRANSAKSI YANG DISUKAI RESPONDEN DAN ALASANNYA
Transaksi jual beli
Frekuensi
Alasan menyukai  Transaksi tradisional
Frekuensi
Tradisional
41
Aman
22
Online
15
Lebih nyaman
18


Bisa menawar barang
24


Melihat barang langsung
40


Alasan lain
2
Total
56
Total
106
5) Lokasi Pencarian dan Pemasaran Toko online.
   Pada Tabel 9 lokasi pencarian yang disukai oleh konsumen adalah google, lokasi yang disukai pemilik usaha untuk memasarkan tokonya adalah jejaring social.
TABEL 9 LOKASI/TEMPAT KONSUMEN MENCARI TOKO ONLINE
DAN LOKASI/TEMPAT PEMILIK USAHA MEMASARKAN TOKO ONLINE
Lokasi/Tempat Konsumen
Frekuensi
Lokasi
Pemilik Usaha
Frekuensi
Google.com
36
Jejaring sosial
3
Yohoo.com
0
Forum-fprum
1
Facebook.com
20
Wibsite advertisting
1
Forum (kaskus, detikforum,dll)
26
Chat (YM, Skype, BBM, dll)
0
Alasan lain
1
Cara lainnya
1
Total
13
Total
14

6) Besar Modal Usaha Online.
    Besar modal usaha yang paling banyak di pilih oleh responden untuk usaha penjualan online dalah 500 ribu, ini dapat dilihat pada Tabel 10. Modal yang murah didukung oleh biaya operasional yang rendah, ini dapat dilihat dari 6 responden yang ditanyai tentang kepemilikian toko fisik, 5 responden diantaranya tidak memiliki toko fisik. Dan pada Tabel 11 juga menyatakan bahwa pemilik usaha tidak memproduksi sendiri barang yang di jual di toko.
TABEL 10 DISTRIBUSI FREKUENSI BERDASARKAN
BESAR MODAL USAHA ONLINE DAN INVENTARIS TOKO
Modal pertama usaha online
Frekuensi
Kepemilikan
Toko Fisik
Frekuensi
<500 ribu
3
Punya Toko
1
500 ribu - 1 juta
1
Tidak Punya Toko
5
1 – 5 juta
1


>5 juta
1


Total
6
Total
6
TABEL 11 DISTRIBUSI FREKUENSI BERDASARKAN BARANG
YANG DIJUAL OLEH PEMILIK USAHA
Barang yang dijual
Frekuensi
Produk sendiri
1
Bukan Produk sendiri
5
Total
6
7) Jumlah konsumen toko online dan waktu yang diperlukan untuk memasarkan.
Pada Tabel 12 jumlah konsumen yang dimiliki oleh responden rata-rata adalah 100 hingga 500 orang, waktu yang diperlukan oleh pemilik usaha untuk memasarkan toko online sekitar 6 bulan.
TABEL 12 DISTRIBUSI FREKUENSI BERDASARKAN JUMLAH KONSUMEN
TOKO ONLINE DAN CARA PEMBAYARAN
Jmlh Konsumen Toko Online
Frekuensi
Waktu yang diperlukan  untuk pemasaran
Frekuensi
<100
2
0-6 Bulan
5
100-500
2
1-2 Tahun
1
500-1000
1


1000-10.000
1


Total
6
Total
6
8) Cara Pembayaran Transaksi.
Pada Tabel 13 Cara pembayaran transaksi online yang paling sering digunakan adalah pembeli harus transfer uang, baru kemudian pemilik usaha mengirimkan barang sesuai pesanan konsumen
TABEL 13 DISTRIBUSI FREKUENSI BERDASARKAN CARA PEMBAYARAN
Cara Pembayaran
Frekuensi
Cash on delivery (COD)
2
Pembeli transfer uang, barang diantar
6
Pembeli DP barang,baru diantar
0
Menggunakan kartu kredit
0
Total
8
9) Alasan Pemilik usaha melakukan penjualan online.
Pada tabel 14 memperlihatkan alasan pemilik usaha melakukan penjualan online, salah satu alasan yang paling banyak di pilih responden adalah aplikasi mudah di bangun, serta tidak punya modal untuk menyewa toko dan menggaji pegawai.
TABEL 14 DISTRIBUSI FREKUENSI BERDASARKAN ALASAN RESPONDEN
MELAKUKAN PENJUALAN ONLINE
Alasan melakukan penjualan online
Frekuensi
Aplikasi mudah dibangun
6
Tidak punya modal untuk menyewa took, menggaji pegawai
5
Bebas biaya operasional
4
Mengisi wktu luang
4
Melebarkan jangkauan pemasaran produk
3
Aliran pendapata baru
5
Meningkatkan pelayanan kepada konsumen
2
Alasan lain
1
Total
30

10) Yang disukai konsumen dari toko online
Yang paling disukai konsumen dari toko online pemilik usaha penjualan online adalah harga produk yang ditampilkan oleh para pemilik usaha online. Dapat dilihat pada Table 15
TABEL15 DISTRIBUSI FREKUENSI BERDASARKAN YANG DISUKAI KONSUMEN
DARI TOKO ONLINE RESPONDEN
Yang Menarik dari Toko online
Bagi Pemilik Usaha
Frekuensi
Kualitas produk yang dijual
1
Diskon
1
Keramahan customer servis
1
Kecepatan pengiriman barang
0
Harga Produk ditoko anda
2
Alasan lain
1
Total
6

3         Kesimpulan

1. Berdasarkan Tabel diatas disimpulkan bahwa konsumen lebih suka berbelanja online di website dan lebih sering melakukan pencarian toko online di google, sedangkan pemilik usaha lebih banyak membuka toko online dan melakukan pemasaran toko online di jejaring sosial seperti facebook, twitter dan situs jejaring sosial lainnya.
2. Berdasarkan hasil analisa SWOT pada Lampiran 1 disimpulkan :
a. Strategi (SO) adalah Website penjualan online harus menawarkan produk yang lebih variatif, harga kompetitif, fasilitas transaksi yang lebih cepat, efisien, efektif, ramah sehingga konsumen lebih nyaman saat berbelanja dan aman sehingga tidak khwatir saat ingin menghabiskan uang saat berbelanja online. Pelayanan yang menyenangkan membuat konsumen ingin menjadi pelanggan tetap sehingga konsumen dapat memperbanyak jumlah transaksi pembelian online.
b. Strategi (WO) : Website penjualan online harusnya bekerjasama dengan lembaga-lembaga keuangan virtual semacam e-bangking, e-stock exchange, dan e-insurance, sehingga konsumen dapat melakukan transaksi pembayaran dengan aman dan nyaman, dan jika         memungkinkan untuk meningkatkan keuntungan dari usaha online maka sebaiknya pemilik usaha online menjual produk yang diproduksi sendiri.
c. Strategi (ST) : Kualitas produk ditingkatkan, harga kompetitif,        mengoptimalkan pelayanan kepada konsumen sehingga konsumen merasa nyaman, membuka toko sederhana untukk         mendukung toko online (bagi yang sudah memiliki pelanggan banyak), memberikan reward kepada konsumen yang aktif membeli sehingga konsumen menjadi pelanggan tetap, barang yang dijual secara online ditampilkan dan di informasikan secara detail sehingga konsumen dapat merasa nyaman seperti melihat barang secara langsung (transaksi tradisional)
d. Strategi (WT) : Menjual produk sendiri, walau sederhana, Meningkatkan kualitas SDM baik karyawan maupun pengelola website, keamanan website ditingkatkan sehingga konsumen nyaman.
3. Berdasarkan analisa SWOT tersebut maka dapat disimpulkan bahwa strategi bisnis penjualan    online dapat sukses jika di dukung oleh kinerjaaplikasi E-Commerce yang optimal mulai dari   pemesanan barang, pembayaran sampai pengiriman barang harusnya dilakukan dengan cepat, murah, aman, dan nyaman. Kinerja aplikasi E-Commerce juga harus di dukung dengan variatifnya produk yang dijual di toko online, program-program dari pengelola untuk menarik pembeli seperti diskon, reward bagi konsumen tetap, dan lain sebagainya, penjualan online juga dapat berhasil jika kualitas SDM karyawan maupun pengelola situs penjualan online lebih baik sehingga dapat melayani konsumen dengan baik dan menciptakaan kesetiaan pelanggan.







4         Daftar Pustaka

M. Suyanto, 2003, Strategi Periklanan pada E-Commerce Perusahaan Top Dunia, Andi Yogyakarta
Mahadeva, B., 2000, Business Models For Internet Based E-Commerce An Anatomy, California Management Review Summer Vol.42 No.4.
Agustine, Eva., 2007, Persepsi Penggunaan Aplikasi Internet untuk Pemasaran Produk Usaha Kecil Menengah, Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI),16 Juni 2007, hal.16.
Hidayat, Rahmat., 2009, E-Commerce Pendukung Pemasaran Perusahaan,    url:http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/Ed19Jan091241 34.pdf di unduh tanggal 24 Mei 2013.
Juanita, Safitri, 2012, Analisis Strategi Bisnis Penjualan Online, http://repository.politekniktelkom.ac.id/Publikasi%20Penelitian/KNIP%202012%20Politeknik%20Telkom P34.pdf di unduh tanggal 24 Mei 2012
















LAMPIRAN 1
TABEL KOMBINASI STRATEGI SWOT
A.     FAKTOR INTERNAL
1.       Besar modal pertama usaha online : < 500 ribu (50%)
2.       Jml konsumen toko online :
a.       <100 orang (33,3%)
b.       100 – 500 orang (33,3%)
3.       Pengalaman penipuan pemilik usaha saat penjualan online : 100% Tidak pernah tertipu
4.       Waktu yang diperlukan untuk mengenalkan toko online : 0-6 bulan (83,3%)
5.       Alasan reponden melakukan penjualan online :
a.       aplikasi mudah dibangun (20%)
b.       tidak punya modal untuk menyewa toko, menggaji pegawai (16,7%)
c.       aliran pendapatan baru (16,7%)
6.       Yang disukai dari toko online milik responden :
a.       harga produk di toko online (33%)
b.       kualitas produk yang toko jual (16,7%)
c.       diskon (16,7%)
7.       Kepemilikan toko fisik : 83% Tidak memiliki toko selain toko online
8.       Alasan konsumen tetap melakukan transaksi online walau pernah tertipu :
a.       Lebih cepat, efisien dan efektif (57,1%)
b.        Lebih nyaman (35,7%)
Weakness (W) :
1.       Menjual produk sendiri : 83% tidak menjual produk sendiri
2.       Cara pembayaran toko online :
3.       Pembeli transfer uang, dan barang diantar (25%)
4.       Cod (cash on delivery) (75%)

A.     FAKTOR EKSTERNAL
Opportunities (O) :
1.       Jumlah transaksi online Konsumen :
a.       1 s.d 5 kali 68,8%
b.        6 s.d 10 kali 25%
c.        > 15 kali 6,25%
2.       Anggaran belanja konsumen saat transaksi online
a.       Kurang dari 500 ribu 58,5%
b.       1 juta s.d 2 juta 17,1%
c.       2 juta s.d 5 juta 14,5%
Threat (T)
1.       pengalaman penipuan konsumen : 7% mengalami penipuan
2.       alasan responden tdk melakukan transaksi online :
a.       tidak percaya 7,1%
b.       lebih suka transaksi tradisional 7,1%
c.       alasan lain 82,1%
3.       transaksi yang disukai oleh konsumen : 73,2% memilih transaksi tradisional


Strategi (SO) :
Website penjualan online harus menawarkan produk yang lebih variatif, harga kompetitif, fasilitas transaksi yang lebih cepat, efisien, efektif, ramah sehingga konsumen lebih nyaman saat berbelanja dan aman sehingga tidak khwatir saat ingin menghabiskan uang saat berbelanja online. Pelayanan yang menyenangkan membuat konsumen ingin menjadi pelanggan tetap sehingga konsumen dapat memperbanyak jumlah transaksi pembelian online.
Strategi (ST) :
1.       Kualitas produk ditingkatkan,
2.       harga kompetitif,
3.       mengoptimalkan pelayanan kepada konsumen sehingga konsumen merasa nyaman
4.       membuka toko sederhana utk mendukung toko online (bagi yang sudah memiliki pelanggan banyak)
5.       memberikan reward kepada konsumen yang aktif membeli sehingga konsumen menjadi pelanggan tetap
6.       barang yang dijual secara online ditampilkan dan di informasikan secara detail sehingga konsumen dapat merasa nyaman seperti melihat barang secara langsung (transaksi tradisiona)
Strategi (WO)
1.       Website penjualan online sebaiknya bekerjasama dengan lembaga-lembaga keuangan virtual semacam e-bangking, e-stock exchange, dan e-insurance, sehingga konsumen dapat melakukan transaksi pembayaran dengan aman, nyaman, dan cepat sehingga menguntungkan penjual juga konsumen
2.       jika memungkinkan untuk meningkatkan keuntungan dari usaha online maka sebaiknya pemilik usaha online menjual produk yang diproduksi sendiri.
Strategi (WT) :
1.       Menjual produk sendiri, walau sederhana
2.       Meningkatkan kualitas sdm baik karyawan maupun pengelola website
3.       keamanan website ditingkatkan sehingga konsumen nyaman, aman dan cepat saat bertransaksi
4.       memberikan asuransi kepada barang yang dibeli oleh konsumen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar